PERJALANAN RASUL #Eps 6
KERAJAAN YAMAN
Pada zaman dahulu, di tanah Yaman yang subur, ada sebuah bangsa yang dikenal dengan nama Saba’. Mereka adalah kaum Arab Aribah, yang pernah hidup ribuan tahun yang lalu, jauh sebelum Masehi. Sisa-sisa kehidupan mereka dapat ditemukan melalui fosil Aur, yang menunjukkan bahwa mereka sudah ada sekitar dua puluh abad sebelum Masehi. Peradaban mereka mencapai puncaknya sekitar sebelas tahun sebelum Masehi, dan pengaruh kekuasaan mereka begitu besar di seluruh wilayah.
Bangsa Saba’ melalui perjalanan panjang yang terbagi dalam beberapa tahap penting.
1. Tahap pertama dimulai antara tahun 1300 hingga 620 SM. Pada masa ini, mereka telah memiliki kerajaan yang berkembang pesat. Kerajaan itu terletak di antara Najran dan Hadramaut, namun mereka tidak puas hanya dengan wilayah itu dan terus memperluas kekuasaannya hingga ke ‘Ula dan Ma'aan, yang terletak di utara Hijaz. Mereka dikenal sebagai bangsa yang ahli dalam perdagangan, dan di zaman inilah mereka membangun bendungan megah yang terkenal, Bendungan Ma'rib. Ibu kota mereka, Shirwah, yang kini hanya menyisakan puing-puing, berlokasi sekitar 50 km di barat Ma'rib.
2. Tahap kedua dimulai sekitar tahun 620 SM hingga 115 SM. Pada periode ini, Saba' masih dikenal dengan kerajaan yang sama, tetapi mereka mulai menanggalkan gelar "Makrib" dan lebih dikenal dengan sebutan Raja-raja Saba’. Ibu kota mereka berpindah dari Shirwah ke Ma'rib yang lebih besar, yang kini juga hanya tersisa puing-puingnya.
3. Namun, zaman terus berubah, dan pada tahun 115 SM hingga 300 M, Kerajaan Himyar muncul, mengalahkan Saba’ dan mendirikan kerajaan baru yang disebut Kerajaan Himyar I. Ibu kota mereka dipindahkan ke Raidan, yang kemudian berubah nama menjadi Dhafar. Tetapi, dengan perluasan wilayah oleh suku Nabat dan dominasi ekonomi bangsa Romawi, perdagangan bangsa Himyar mulai merosot. Seiring waktu, kerajaan ini semakin terpuruk hingga akhirnya dikuasai oleh bangsa Romawi pada sekitar tahun 340 M, yang membawa bencana bagi bangsa Saba’. Banjir besar yang disebabkan oleh jebolnya Bendungan Ma'rib, yang terkenal dalam sejarah sebagai Sailul 'Arim, menghancurkan banyak peradaban mereka pada sekitar tahun 450-451 M.
4. Pada tahap keempat, sejak 300 M hingga masuknya Islam ke Yaman, Kerajaan Himyar II berkuasa, namun masa itu penuh kekacauan dan peperangan antar suku. Ini memberi kesempatan bagi bangsa luar untuk merampas kemerdekaan mereka. Bangsa Romawi, melalui kota Adn, berhasil menguasai Yaman, dan sekitar tahun 525 M, bangsa Ahbasy datang dan menguasai wilayah itu untuk kedua kalinya. Setelah pengkhianatan oleh anak buahnya, Abrahah, menggantikan Aryath, kepemimpinan pun beralih. Abrahah dikenal karena mengirimkan pasukan berkuda gajah untuk menghancurkan Ka'bah, namun usahanya digagalkan oleh Allah SWT.
Setelah peristiwa "Pasukan Gajah", masyarakat Yaman berjuang keras untuk merebut kembali kemerdekaan mereka. Dengan bantuan dari Persia, Yaman akhirnya bebas dari cengkeraman Ahbasy pada tahun 575 M, dengan Ma'di Yakrib bin Saif menjadi raja pertama. Namun, kepemimpinan Persia di Yaman berlanjut hingga tahun 628 M, ketika Badzan, seorang penguasa Persia, memeluk agama Islam, yang menandai berakhirnya dominasi Persia atas Yaman.
Dengan masuknya Islam, babak baru dalam sejarah Yaman pun dimulai, dan perjalanan panjang bangsa Saba’ dan kerajaan-kerajaan di Yaman mulai memasuki fase baru yang lebih terang.
Penulis: Erlin Kurnia Sri Rejeki
Leave a Comment