SAMBUTAN PENUH MAKNA DARI KETUA PDM KEBUMEN: Kupat, Opor, dan Semangat Maaf


Pada Ahad, 21 April 2024, dalam suasana silaturahim dan halal bihalal keluarga besar Muhammadiyah Kabupaten Kebumen, Ketua PDM Kebumen, Puji Handoko, S. Ag, M. Pd, menghadirkan sebuah sambutan yang penuh makna. Beliau menyampaikan pesan bahwa tradisi maaf memaafkan di hari raya Indonesia tidak hanya berlangsung sehari, melainkan berlangsung setiap hari.
Puji Handoko menyoroti simbolisasi kupat dan opor ayam dalam budaya kita. Kupat, secara filosofis, berasal daei bahasa Jawa yang melambangkan tekad untuk menjadikan hati kita mengaku lepat (mengaku salah). Sedangkan opor, berasal dari bahasa Arab "ghofur", yang berarti memaafkan, serta "ayyaam", yang berarti selama berhari-hari. Ini menunjukkan pentingnya memaafkan dan hidup dalam semangat kebaikan tidak hanya sehari di hari raya, tetapi berhari-hari bahkan seterusnya selama setahun.
Dalam sambutannya, Puji Handoko dengan rendah hati meminta maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama satu tahun kepemimpinannya. Ini adalah sikap yang luar biasa, karena seringkali kita melihat bawahan yang lebih dahulu meminta maaf kepada pimpinan. Namun Puji Handoko memberikan contoh nyata sikap seorang pemimpin yang rendah hati dan berempati, memulai dengan memberikan maaf kepada orang yang dipimpinnya.
Apresiasi yang tulus terpancar dari para pimpinan PCM se Kabupaten Kebumen atas sambutan yang dihadirkan oleh Puji Handoko. Sikapnya yang mencerminkan kepemimpinan yang tidak hanya berkewajiban memberi arahan, tetapi juga menjadi teladan dalam menjalankan nilai-nilai kehidupan, seperti memaafkan dan menghargai satu sama lain.
Dengan semangat yang dihadirkan oleh Puji Handoko, diharapkan momentum silaturahim dan halal bihalal ini tidak hanya menjadi momen singkat dalam kalender, tetapi juga menjadi panggilan untuk menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan, memaafkan, dan hidup dalam kedamaian

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.