KHOTBAH JUMAT: MENGAPA KITA MEMBELA PALESTINA?

dr. H. Monte Selvanus Luigi Kusuma, MMR

KHOTBAH PERTAMA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

أَمَّا بَعْدُ؛

Alhamdulillah, atas izin Allah kita berkumpul di tempat yang mulia ini, di hari mulia, bersama orang-orang yang insya Allah dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Bertakwalah kepada Allah, taati perintah dan larangan-Nya. Ingatlah, derajat kita di sisi-Nya ditentukan oleh seberapa kita bertakwa kepada-Nya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua, baik yang telah lalu maupun yang akan datang.

Hadirin sidang Jum'ah rahimakumullah,

Ketika Zionis menjajah Palestina, ada saja orang yang selalu menyoal perjuangan rakyat Palestina dan Hamas. Ustadz Salim A. Fillah ditanya, apa artinya melawan Israel kalau justru akhirnya banyak wanita dan anak-anak yang terbunuh. Apakah sepadan pengorbanan ribuan nyawa dengan kemerdekaan bagi Palestina? 

Ustadz Salim A. Fillah menjawab pertanyaan itu dengan empat buah pertanyaan, “Tanyakan kepada Bung Tomo kenapa tetap berperang dengan sekutu kalau Surabaya harus hancur lebur? Tanyakan pada Pak Nas kenapa Bandung harus dijadikan Lautan Api? Tanyakan pada Sultan HPB IX kenapa harus ada Serangan Oemoem 1 Maret? Tanyakan pada nuranimu kenapa kamu harus terus mempertanyakan para pejuang tapi tak pernah mempertanyakan para penjajah?"

Hadirin sidang Jum'ah rahimakumullah,

Allah mengutamakan sebagian bulan atas sebagian lainnya, sebagian hari atas hari lainnya, sebagian malam atas malam lainnya, sebagian masjid atas masjid lainnya, seperti halnya Allah mengutamakan sebagian negeri atas negeri lainnya dan Allah mengutamakan tanah Palestina di atas tanah lainnya. Allah Azza wa Jalla bersaksi dalam Al-Quranul Kariem tentang negeri ini, begitu pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam mengagungkan kedudukannya. 

Apa saja keutamaan bumi Syam atau tanah Palestina ini?

1. Tanah Syam adalah tanah yang diberkahi:

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۖ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنَىٰ عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا ۖ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ

"Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya (tanah Palestina). Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka." (QS.Al’Araf: 137)

2. Tanah Palestina adalah tanah yang disucikan, Allah Azza wa Jalla berfirman melalui lisan Musa 'alaihis salam dalam QS Al-Maidah: 21

يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ

"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi."

3. Tanah Masjid Al Aqsha, adalah tempat Isra dan Mi’raj, Allah Ta'ala berfirman dalam QS Al Isra: 1,

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al Isra: 1)

4. Al-Aqsha adalah Masjid kedua yang dibangun di muka bumi:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: (قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ أَوَّلَ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ قَالَ: ثُمَّ الْمَسْجِدُ الأَقْصَى قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ: أَرْبَعُونَ ثُمَّ قَالَ: حَيْثُمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلاةُ فَصَلِّ وَالأَرْضُ لَكَ مَسْجِدٌ) أخرجه البخاري، .

Dari Abi Dzar radhiyallahu 'anhu berkata, “Aku bertanya ya Rasulallah masjid apa yang pertama kali dibangun? 

Beliau menjawab: Masjidil Haram," lalu aku bertanya, “Kemudian masjid apa?”

Beliau menjawab, “Kemudian Masjid Al-Aqsha,” lalu aku bertanya lagi, “Berapa lama jarak keduanya?” 

Beliau menjawab, "40," kemudian Beliau berkata lagi, "Kapanpun datang waktu shalat maka shalatlah, dan seluruh bumi adalah masjid bagimu.” (HR. Bukhari)

5. Kiblat Pertama Kita

عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال : (صَلَّيْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ أَوْ سَبْعَةَ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ صَرَفَهُ نَحْوَ الْقِبْلَةِ) أخرجه البخاري.

Dari Barra bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu berkata: Kami shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wassalam menghadap Baitul Maqdis selam 16 bulan kemudian berpindah menghadap Kiblat. (HR. Bukhari).

6. Perintah Nabi Untuk Ke Al Aqsha

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (لا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلا إِلَى ثَلاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الأَقْصَى وَمَسْجِدِي هَذَا) أخرجه البخاري.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda : “Janganlah kalian melakukan perjalanan kecuali ke tiga masjid, Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku ini.“ (HR. Bukhari).

7. Menjadikan Al-Aqsha tempat pemberangkatan Haji dan Umrah

عن أم سلمة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (مَنْ أَهَلَّ بِحَجَّةٍ أَوْ عُمْرَةٍ مِنْ الْمَسْجِدِ الأَقْصَى إِلَى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ أَوْ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ) أخرجه أبو داود .

Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang siap melakukan haji atau umrah dari Masjid Al-Aqsha ke Masjdil Haram akan diampuni dosa-dosa sebelumnya dan dosa yang akan datang atau wajib baginya surga.” (HR. Abu Daud)

8. Pahala shalat berlipat di Masjidil Aqsha:

عَنْ مَيْمُونَةَ مَوْلاةِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ، قَالَ: (أَرْضُ الْمَحْشَرِ وَالْمَنْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلاةٍ فِي غَيْرِهِ قُلْتُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ أَسْتَطِعْ أَنْ أَتَحَمَّلَ إِلَيْهِ؟ قَالَ: فَتُهْدِي لَهُ زَيْتًا يُسْرَجُ فِيه،ِ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَهُوَ كَمَنْ أَتَاهُ) رواه ابن ماجة .

Dari Maimunah maula Nabi shallallahu 'alaihi wassalam berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam, "Wahai Rasulullah berilah kami fatwa terkait Baitul Maqdis,”  maka beliau menjawab, "Palestina adalah bumi mahsyar (tempat berkumpul)  dan mansyar (tempat menyebar). Datanglah ke sana dan shalatlah di dalamnya, sesungguhnya pahala shalat di dalamnya sama dengan 1000 kali shalat di Masjid lainnya." 

Aku kemudian berkata, "Bagaimana pendapat Anda jika aku tidak dapat melakukannya?” Beliau menjawab, “Hadiahkanlah minyak untuk penerangannya. Siapa yang melakukannya maka sama dengan shalat di sana." (HR. Ibnu Majah).

9. Tanah Jihad dan Ribath (Penjagaan)

عن أبي أمامة الباهلي قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلا مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ) رواه أحمد .

Dari Abu Umamah berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, “Akan ada sekelompok umatku yang memegang teguh agamanya mengalahkan musuh-musuh mereka, orang yang menentang mereka tidak akan membahayakan untuk mereka hingga datang kehendak Allah dan mereka sama sekali tidak berubah." Para sahabat bertanya, "Di mana mereka Ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Di Baitul Maqdis dan sekitarnya.” (HR. Ahmad).

10. Para Malaikat merantangkan sayap-sayapnya di atas negeri Syam

قال صلى الله عليه وسلم : (طُوبَى لِلشَّامِ فَقُلْنَا: لأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: لأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا) رواه الترمذي .

Nabi shallallahu 'alaihi wassalam berkata, "Alangkah beruntungnya Syam." Kami bertanya, "Mengapa ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Karena para malaikat membentangkan sayapnya di atas negeri tersebut." (HR. Tirmidzi).

Itulah sebagian kemuliaan-kemuliaan tanah suci Syam (Palestina) yang disebutkan dalam nash-nash agama kita, dan masih banyak lagi kemuliaan-kemuliaan yang belum disampaikan dalam khotbah kali ini. Dengan berbagai dalil di atas, maka membela Palestina, bukan hanya kewajiban bagi rakyat Palestina, namun membela Palestina adalah kewajiban kita semua selaku umat Islam, terlebih dalam Pembukaan Undang-Undang negara Indonesia jelas menyatakan bahwa Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka dengan semangat inilah kita pun wajib membela dan memperjuangkan kemerdekaan tanah Palestina.

Al haqqu min robbika falaa takunanna minal mumtariin

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHOTBAH KEDUA

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صل وسلم على نبينا محمد

اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ, اتَّقُوا اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ

وَقَالَ اللهُ تَعاَلَى: 
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

أَمَّا بَعْدُ؛

Pada khotbah kedua ini, khotib kembali mengingatkan untuk bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa. 

Menggarisbawahi apa yang disampaikan pada khotbah pertama, mengingat betapa pentingnya masjidil Aqsha, dan saat ini kesuciannya tengah dikotori oleh tangan-tangan zionis, maka penting bagi kita mengupayakan segala daya untuk bisa membebaskan saudara-saudara kita di Tanah Palestina. Apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina, lakukanlah. Jika mampu berdonasi, donasilah. Jika mampunya berdoa, berdoalah dengan doa yang terbaik. Jika mampu mengkaunter via internet kampanye-kampanye yang menjelek-jelekkan Palestina, maka lakukanlah. Semoga dengan usaha kita, Allah akan melihat di sisi mana kita berpihak.

Ustadz Zulkifli Muhammad Ali berkata, "Jika kelak kaum Muslimin sudah tidak ada lagi yang peduli dengan Masjidil Aqsha, maka bersiap-siaplah untuk melihat puing-puing Masjid Suci kita, karena begitu sudah tidak ada yang berjamaah di sana, zionis akan menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan Al Aqsha. Mereka akan merobohkannya dan menggantinya dengan Temple Solomon. Apabila hal itu terjadi, apa yang akan kita sampaikan kepada Allah nanti di Yaumil Akhir?"

Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Wallahu a'lam bish showab

أَللهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ ، وَ آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ،أَللهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَ آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَ آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن , حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ , حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَ يُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ

يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ, يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَ الِدَىَّ وَارْ حَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيْرًا

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارً

اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْئَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةًمِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصّٰلِحِينَ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.