Untuk meningkatkn pembelajaran di alam terbuka, Anak-anak SD Muhammadiyah Kebumen diajak berkunjung ke kampung peternakan sapi PO

Tidak hanya melihat, anak-anak pun terlibat dalam memberi pakan sapi PO Kebumen. Demikian yang dilakukan sejumlah 60 siswa-siswi kelas 2 SD Muhammadiyah Kebumen. Menyusul diselenggarakanya  kegiatan study kunjungan ke kampung peternakan sapi PO di desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kabupaten  Kebumen, Senin (23/7) baru-baru ini.  Kegiatan dipandu langsung oleh guru-guru kelas dua SD Muhammadiyah Kebumen.

Tujuan ddiselenggarakanya kegiatan ini menurut Kepala Sekolah, Miskun, adalah sebagai media pembelajaran menggunakan alam terbuka. Selain itu, untuk mengenalkan potensi wisata lokal, memberi informasi lebih luas ke masyarakat terutama anak didik bahwa di Kebumen sudah memiliki jenis sapi yang memiliki kualitas yang  sangat baik.

"Kegiatan ini sangat menghibur bagi peserta didik. Kegiatan yang dikemas  menarik dan  berkesan akan menguatkan perkembangan memori otak kanan dan kiri. Karena pada kenyataan ini, anak-anak tidak hanya melihat pemeliharaan sapi PO dan proses pembuatan pupuk, anak juga terlibat dalam memberi pakan hewan sapi. Setelah itu anak-anak diberi permainan outbound" jelas Miskun.

Melihat dan memberi makan sapi unggul
Sapi yg dikenalkan pada para siswa bukan jenis sapi biasa. Sapi ini merupakan sapi persilangan antara sapi  lokal dan sapi India yg dikenal dengan sapi Peranakan Ongol (PO). Jenis sapi ini terkenal sebagai sapi pedaging sekaligus sapi pekerja yg mempunyai kemampuan adaptasi tinggi terhadap  lingkungan. Sapi ini juga memiliki tenaga dan kemampuan reproduksi yg kuat. Namun, jenis sapi ini mulai jarang ditemukan.

"Kampung sapi PO ini menjadi salah satu solusi untuk menjaga kelestarian jenis sapi ini. Makanan jenis sapi ini pun tidak jauh beda dengan sapi jenis lainnya, yakni jerami kering" tutur petugas penjaga ketika anak-anak berebut bertanya.

Pada kesempatan kunjungan ini pun siswa siswi diberi kesempatan untuk memberi makan sapi. Siswa saling berebut memberi makan. Anak-anak lari berpindah tempat dari tempat satu ke tempat  yang lain.  Tawa riang anak-anak pun pecah, saat sapi mulai memakan jerami yang disodorkan dari tangan mungil mereka.

Melihat pembuatan biogas dan pupuk organik
Petualangan para siswa tidak hanya berhenti di situ saja. Setelah memberi makan sapi, siswa siswi dikenalkan  dengan pengolahan biogas dan pupuk organik. Pupuk ini dibuat dari kotoran sapi. Kotoran sapi di kampung sapi PO dimanfaatkan dengan baik oleh tim manajemen kampung sapi PO. Seperti dijelaskan oleh petugas, kotoran sapi ditampung dalam drum raksasa untuk diolah menjadi biogas. "Drum tersebut terhubung dengan selang yang menghubungkan  dengan kompor gas. Di selang tersebut juga terdapat regulator untuk mengatur tingkat tekanan gas yg masuk ke kompor" papar petugas

Begitu kompor dinyalakan oleh petugas, api menyala dan anak-anak pun bersorak tepuk tangan, takjub. Pasalnya di situ tidak ada tabung gas LPG yg biasa dilihat. 

Selain kotoran sapi, air kencing sapi pun dapat dimanfaatkan. Air kencing sapi yg berbau pesing pun dapat diolah menjadi pupuk organik cair. Siswa siswi  mencium air kencing sapi yang sudah diolah menjadi pupuk organik cair itu. Pupuk organik cair itu tidak berbau pesing sama sekali.

Menikmati taman yg indah
Menyebut kampung sapi, bayangan yang terlintas adalah sapi dengan kandang dan kotorannya yg bau. Akan tetapi, setelah berkunjung ke kampung sapi PO, fikiran semacam itu sirna, sebab di sana terdapat taman dengan aneka bunga, sayuran, dan rerumputan hijau yang  asri dan memanjakan mata. Selain itu di beberapa sudut disediakan dangau dan gazebo untuk sekedar anak-anak duduk dan bersantai. Sangat cocok untuk stage foto bersama.

Di halaman belakang juga terdapat pendopo yg cukup luas. Dapat digunakan untuk tempat pertemuan atau rapat. Ketika rombongan anak-anak SD Muhammadiyah Kebumen hendak pulang, sekolah mendapat kenang-kenangan kalender, sticker, dan bibit markisa dan sayuran.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.