Setiap Tahun Karyawan RSU PKU Muhammadiyah Gombong yang Berhaji dan Berqurban Terus Meningkat. Inilah tradisi yang dibangun pimpinan.

Hari raya Idul Adha 1438 H berlangsung semarak dimana-mana, tak terkecuali di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Amal usaha kesehatan milik PCM Gombong, PDM Kebumen, PWM Jawa Tengah ini memiliki tradisi unik setiap menyambut hari raya qurban.

Tradisi menyisihkan rezeki
Setiap tahunnya, 100 lebih pegawai struktural di rumah sakit ini mampu menyisihkan sebagian rezekinya untuk berqurban. Para pegawai menabung sedari dini, mengumpulkan rupiah demi rupiah hingga akhirnya terkumpul dan menjadi puluhan ekor sapi yang siap dikurbankan. Tahun ini jumlah sapi qurban RS PKU Muhammadiyah Gombong mencapai 27 ekor.

Dalam kesempatan disela-sela meninjau pelaksanaan qurban, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong, menyatakan bukan dalam hal berapa jumlah uang atau sapinya. Yang patut kita jadikan pembelajaran adalah semangat kebersamaan dalam melakukan korban secara berjamaah. Karena institusi besar bisa saja membeli puluhan sapi, namun kuncinya pada kesadaran untuk menyisihkan dari sebagian rezeki yang diterimanya. "Alhamdulilah sejak 5 tahun terakhir, tradisi ini kita tumbuh-kembangkan. Dengan dilandasi semangat tujuan pendirian Muhammadiyah, sebagaiman tersebut dalam muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, salah satunya ingin mengantarkan seluruh anggota menuju pintu gerbang jannatun naim. Untuk itulah, maka seluruh direksi dan pejabat struktural berazam lebih baik dipaksa masuk surga, daripada sukarela masuk neraka" Demikian papar dr.Ibnu Naser Arrohimi, S.Ag., MMR, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong.

Dimulai dari pejabat struktural
Setiap pejabat struktural saat menandatangani kesanggupan SK Pejabat struktural, termaktub juga kewajiban beramal sholeh secara sukarela maupun dipaksa. Mereka memiliki tunjangan struktural yang besarnya tidak banyak, bahkan cenderung sedikit, namun dari awal didesain dengan tunjangan tersebut dipotong sejumlah uangnya dan ditabungkan oleh institusi. Sehingga  setiap pejabat struktural memiliki tabungan qurban.
"Kekurangannya, institusi bersengaja memiliki kebiasaan membagikan bonus SHU tahunan, dibagikan dalam dua kali setiap tahun, pertama menjelang hari raya idhul adha dan kedua pada awal tahun. Tabungan qurban tidak terasa dari kebijakan tunjangan struktural yang dikelola  oleh institusi yang sama-sama diketahui dan buku tabungannya dipegang mereka masing-masing, tinggal melengkapi kekurangannya" demikian penjelasan Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong.yang akrab dipanggil dr.Ibnu itu.

Belajar dari teladan Nabi Ibrahim
Pada momentum Idhul Adha kali ini, Direktur berpesan untuk melaksanakan qurban, bukan pada jumlah, tapi pada kesadaran seluruh keluarga besar RS PKU untuk mau mengorbankan sesuatu yang berharga yang dimiliki.
"Karena setiap dari diri kita adalah Ibrahim. Boleh jadi gaji dan pendapatan kita tak cukup banyak atau berlebih, tapi kita mampu bersikap mengorbankan sesuatu yang kita miliki untuk menunjukan kualitas keimanan kita. Boleh jadi harta kita, pangkat dan kedudukan kita adalah Ismail yg kita jaga dan pertahankan siang malam. Namun takala Allah meminta sebgai bukti kehambaan kita, maka sikap terbaik kita adalah menjadi Ibrahim. Untuk itu, mari kita berupaya menjadikan Ibrahim sebagai sikap kita dan Ismail sebagai bentuk keikhlasan kita dalam menjalani hidup. Berqurban tidak menunggu mampu, karena kemampuan itu sudah ada dalam setiap pribadi yang bertakwa" jelas dr. Ibnu lagi

Bagaimana dengan pegawai lain yang non-struktural?. Pegawai non-struktural menurut dr. Ibnu, Jumlahnya hampir 550. "Mereka juga memiliki tabungan kurban perbulan, jumlahnya relatif lebih kecil. Ketika terjadi kenaikan gaji berkala semua bersepakat mengurangi angka kenaikan gajinya, sehingga maksimal dalam 3 tahun berikutnya, setiap pegawai dilingkungan RS PKU Muhammadiyah Gombong sudah dapat berqurban" Tahun ini banyaknya daging qurban diprediksikan mencapai 12.000 bungkus. Daging ini akan dibagikan ke seluruh Ranting dan Cabang Muhammadiyah terutama di daerah-daerah minoritas. Selain itu, daging qurban juga akan dibagikan di kalangan tetangga sekeliling rumah sakit.

Ada juga tabungan haji karyawan
Disamping itu, ada juga kebijakan tabungan haji, setiap pegawai diminta untuk membuka rekening ke-Baitullah yang disimpan buku tabungannya oleh fihak institusi rumah sakit.
"Alhamdulilah dari tahun ketahun jumlah karyawan yang bisa berangkat ke Baitullah selalu bertambah. Hal ini karena selain dari buku tabungan haji setiap karyawan PKU yang telah memenuhi syarat berhak mendapatkan subsidi mendaftar haji. Hal ini tentu setelah mendapatkan persetujuan dari BPH dan Persyarikatan setelah yang bersangkutan mengajukan. Tahun ini alhamdulilah ada 15 pegawai di lingkungan rumah sakit menjalankan ibadah haji. Insya Allah tahun depan akan lebih banyak lagi. Dengan mekanisme seperti ini, mereka yang bergaji tidak besarpun, sampai dengan pensiun dipastikan dapat untuk mendaftar pergi haji" dr. Ibnu menambahkan.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Gombong itu juga berharap apa yang sudah dilakukan ini dapat menginspirasi amal usaha Muhammadiyah lain. Di usia Muhammadiyah yang ke 108 th, harus ada lompatan cara beramal dan berjama'ah dalam beramal sholeh. Karena amal sholehlah yang bisa mengantarkan Muhammadiyah untuk tetap eksis menyinari negri dengan amal yang nyata. Demikian seperti yang dilaporkan Supriyadi kepada Tim Liputan Portal Berita pdmkebumen.or.id

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.