PERJALANAN RASUL Eps 5
PERJALANAN PANJANG KETURUNAN ISMAIL: DARI DUA BELAS PUTRA HINGGA MELAHIRKAN NABI MUHAMMAD
Pada suatu masa, Ismail, melalui istrinya Putri Mudhadh, dikaruniai dua belas orang putra, semuanya laki-laki. Nama-nama mereka adalah Nabat (atau Nabayut), Qaidar, Adba'il, Mibsyam, Masyma', Dauma, Misya, Hadad, Tayma, Yathur, Nafisy, dan Qaiduman. Ke-12 putra ini kemudian berkembang menjadi dua belas kabilah besar yang tinggal di Mekah selama beberapa generasi. Mereka mengandalkan perdagangan sebagai mata pencaharian utama, berkeliling dari Yaman menuju Syam dan Mesir.
Lambat laun, kabilah-kabilah tersebut menyebar ke berbagai penjuru Jazirah Arab, bahkan ada yang melampaui batasnya. Namun, setelah sekian lama, hanya dua kabilah yang masih dapat dikenali jejaknya: Nabat dan Qaidar. Keturunan Nabat semakin berkembang di wilayah Hijaz bagian utara, membangun sebuah pemerintahan yang kuat dengan ibu kota di al-Bathra. Kerajaan mereka menjadi sangat berpengaruh, menguasai daerah sekitar tanpa adanya ancaman berarti, sampai akhirnya bangsa Romawi datang dan menaklukkan mereka.
Para ahli sepakat bahwa Kerajaan Ghasan, serta kabilah-kabilah Anshar seperti bani Aus dan Khazraj, berasal dari keturunan Nabat bin Ismail. Imam Bukhari dalam karya sahihnya menyebutkan bahwa bangsa Yaman juga memiliki hubungan darah dengan Ismail, yang kemudian dikuatkan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani.
Sementara itu, keturunan dari Qaidar, yang tetap bertahan di Mekah, melahirkan banyak generasi, di antaranya Adnan dan putranya Ma’ad. Dari Ma’ad inilah lahir garis keturunan Adnaniyyah, yang mencapai puncaknya pada silsilah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW sendiri bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail sebagai putra Ibrahim, memilih Kinanah sebagai keturunan Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih bani Hasyim sebagai keturunan Quraisy dan memilihku dari keluarga bani Hasyim."
Diriwayatkan dari Abbas bin Abdil Muthallib, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk maka Dia menjadikanku sebagai sebaik-baik orang di antara kelompok mereka. Kemudian Allah memilih kabilah-kabilah, dan menjadikanku sebagai kabilah yang terbaik, kemudian Allah memilih beberapa keluarga, dan menjadikanku sebagai keluarga yang terbaik. Maka aku adalah sebaik-baiknya diri dan sebaik-baik keluarga di antara mereka.'" (H.R. Tirmidzi)
Nabi Muhammad SAW berasal dari silsilah yang sangat mulia, yang dimulai dari Ismail bin Ibrahim. Berikut adalah silsilah lengkapnya:
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abd Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Al-Nadr bin Kinanah bin Khuzaymah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Pada masa itu, kehidupan suku-suku Quraisy masih terpecah belah. Namun, semuanya berubah ketika Qushay bin Kilab muncul sebagai pemimpin yang menyatukan suku-suku Quraisy dan mengangkat derajat mereka di tengah masyarakat.
Ketika keturunan Adnan terus berkembang, mereka menyebar ke berbagai penjuru Jazirah Arab. Beberapa kabilah besar, seperti Abdul Qaisy, Bakar bin Wa’il, dan Tamim, memilih untuk menetap di Bahrain, sementara keluarga Bakar dan kabilah lainnya memilih Yamamah dan daerah sekitarnya. Bani Tamim menetap di Basrah, dan Bani Sulaim di sekitar Madinah, dari lembah-lembah hingga ke Khaibar.
Demikianlah perjalanan panjang keturunan Ismail, yang dimulai dari dua belas putra hingga membentuk kabilah-kabilah besar yang akhirnya melahirkan keluarga yang kelak akan melanjutkan perjuangan dan menjadi bagian dari sejarah besar umat Islam.
Penulis : Erlin Kurnia Sri Rejeki
Leave a Comment