PERJALANAN RASUL Eps 3 JEJAK KETURUNAN IBRAHIM DAN AWAL MULA KEHIDUPAN DI MEKKAH


Alkisah, jauh di tanah Irak, ada sebuah daerah bernama Ar yang terletak di tepi barat Sungai Eufrat, dekat dengan Kufah. Di sanalah kisah ini bermula, tempat lahirnya seorang nabi besar, Ibrahim a.s., yang kelak menjadi kakek moyang bangsa Arab Musta'ribah. Banyak cerita dan penelitian mengisahkan daerah ini, termasuk kehidupan sosial, budaya, hingga agama yang melingkupinya.


Nabi Ibrahim a.s., atas kehendak Allah, meninggalkan negerinya. Ia hijrah ke Haran, atau dikenal juga sebagai Hurran, dan kemudian menetap di Palestina. Negeri itu menjadi panggung dakwahnya. Dalam perjalanannya, Ibrahim a.s. pernah tiba di sebuah negeri yang dikuasai oleh seorang raja zalim dan angkuh. Ibrahim tidak sendiri, ia ditemani oleh Sarah, istrinya yang salehah. Raja itu berencana jahat kepada Sarah, namun Sarah berdoa memohon perlindungan Allah. Doanya dikabulkan, dan tipu daya sang raja justru berbalik menimpa dirinya sendiri.


Keagungan dan ketakwaan Sarah menarik hati seorang wanita bernama Hajar yang kemudian menjadi pembantunya. Atas kehendak Allah, Hajar pun dinikahkan dengan Ibrahim a.s. Dari pernikahan itu, lahirlah Ismail. Namun, kelahiran Ismail memunculkan kecemburuan di hati Sarah. Ia meminta Ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail pergi jauh.


Dengan hati berat, Ibrahim membawa Hajar dan Ismail yang masih bayi ke Hijaz, sebuah lembah tandus yang gersang. Mereka ditempatkan di dekat Baitul Haram, yang saat itu hanya berupa hamparan tanah tinggi tanpa tumbuhan. Ibrahim memberikan bekal seadanya berupa air dan kurma, lalu kembali ke Palestina. Hajar dan Ismail pun ditinggalkan di tempat yang sepi, tanpa seorang pun dan tanpa mata air.


Tak lama berselang, bekal mereka habis. Dalam keputusasaan, Allah menunjukkan kuasa-Nya. Dari tanah yang kering, memancarlah mata air yang kini dikenal sebagai Sumur Zamzam. Air itu menjadi sumber kehidupan bagi Hajar dan Ismail, dan hingga kini, zamzam tak pernah berhenti mengalir.


Waktu berlalu, sebuah kabilah bernama Jurhum, bagian dari Kabilah Yamaniyyah, datang ke lembah itu. Mereka meminta izin kepada Hajar untuk menetap, dan Hajar pun mengizinkannya. Ada pula yang berpendapat bahwa kabilah ini telah lama melewati daerah Mekah sebelum akhirnya menetap di sana setelah Ismail mulai besar. Dengan kehadiran mereka, mulailah Mekah berdenyut dengan kehidupan.


Kisah Ibrahim, Hajar, dan Ismail menjadi salah satu jejak awal yang membawa keberkahan hingga kini. Sumur zamzam, sebagai bukti kasih sayang Allah, tetap memancarkan kehidupan bagi siapa pun yang mendekat.


Penulis : Erlin Kurnia Sri Rejeki

Referensi : Sirah Nabawiyah

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.