KOK GULA SAYA TINGGI?
Penulis : dr. H. Monte Selvanus, MMR
Editor : Erlin Kurnia Sri Rejeki, M. Pd. I
____________________
Saya sering mendapat pertanyaan, "Dok, saya sudah berhati-hati sekali dalam masalah makanan. Sehari semalam kadang hanya makan 2 sendok makan. Tapi mengapa gula darah saya masih tetap di atas 400?"
Ada yang bertanya, "Selain konsumsi obat hipertensi, saya juga mengurangi garam dan penyedap rasa, tetapi mengapa tensi saya tidak pernah di bawah 150?"
Ada juga yang bertanya, "Saya sudah tidak konsumsi kangkung, kacang-kacangan, tapi lutut saya masih ngilu kalau buat sujud. Apalagi kalau bangun tidur, kadang ditekuk saja sampai menangis."
Pertanyaan-pertanyaan itu kebanyakan disampaikan oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun. Maka menjadi menarik untuk ditelaah, adakah kaitan antara penyakit metabolisme dengan usia seseorang? Mengapa jarang kita jumpai anak kecil yang mengidap sakit asam urat dan lainnya?
Ada dua penjelasan ilmiah berkaitan dengan pertanyaan di atas:
Pertama, bahwa dengan bertambahnya usia, proses metabolisme pun akan mengalami penurunan fungsi. Misalnya, saat anak-anak dan remaja metabolisme karbohidrat berlangsung antara 4-6 jam. Sedangkan pada orang tua metabolisme karbohidrat bisa memanjang hingga 8 jam bahkan 10 jam. Maka wajar jika pasien dengan usia 60 tahun setelah sarapan tidak merasa lapar pada saat jam makan siang. Karena makanan di dalam sistem pencernaannya belum selesai dicerna. Bahkan tidak jarang makanan yang sudah ditelan justru dimuntahkan kembali.Pertama, bahwa dengan bertambahnya usia, proses metabolisme pun akan mengalami penurunan fungsi. Misalnya, saat anak-anak dan remaja metabolisme karbohidrat berlangsung antara 4-6 jam. Sedangkan pada orang tua metabolisme karbohidrat bisa memanjang hingga 8 jam bahkan 10 jam. Maka wajar jika pasien dengan usia 60 tahun setelah sarapan tidak merasa lapar pada saat jam makan siang. Karena makanan di dalam sistem pencernaannya belum selesai dicerna. Bahkan tidak jarang makanan yang sudah ditelan justru dimuntahkan kembali.
وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
“Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya, Kami mengembalikannya dalam penciptaan. Maka tidakkah mereka berpikir?” (QS: Yasin Ayat 68).
Terang dalam ayat tersebut dikatakan bahwa semakin bertambah usia maka fungsi dari organ tubuh kita juga ikut menurun.
Kedua, semakin bertambah usia sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresikan dengan sempurna. Sebagian sampah hasil metabolisme yang tidak bisa dibuang ini akan ditimbun dalam tubuh. Tergantung lokasi di mana ia ditimbun. Jika asam urat ditimbun di dalam persendian, maka akan timbul rematik, low back pain, arthritis dan lain-lain. Jika gula yang ditimbun dalam mata, maka akan timbul retinopathy diabetic; jika ditimbun dalam ginjal, maka akan menimbulkan gagal ginjal dan seterusnya. Jika kolesterol LDL ditimbun dalam jantung, maka akan menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan seterusnya.
Timbul pertanyaan, kalau pada anak kecil atau remaja bagaimana?
Pada anak-anak dan remaja, sistem pembuangannya masih sempurna, sehingga sampah metabolisme ini bisa dibuang sempurna. Makanya wajar kita saksikan, anak kecil diajak berjalan sekian kilometer. Pulangnya mengeluh kakinya sakit, namun besoknya si anak sudah ceria kembali seolah tidak habis berjalan sekian kilometer. Bandingkan dengan kita, setelah berjalan sekian kilometer, mungkin 1 pekan baru hilang sakitnya.
BAGAIMANA CARA MENGATASI SAMPAH METABOLIK?
Berbagai anjuran yang sudah sering kita dengar adalah dengan mengurangi asupan makanan atau bahan makanan tertentu supaya kadar gula, asam urat dan kolesterol tidak naik. Tapi bagaimana jika pasien telah mengontrol dengan sangat ketat konsumsi makanan, namun kadar gula dan lainnya tetap tinggi?
Maka diperlukan sebuah tindakan untuk evakuasi sampah di dalam tubuh supaya tidak mengganggu fungsi organ.
Dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhum, dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
الشِّفَاءُ فِي ثَلاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ
Pengobatan bagi umatku itu ada pada tiga hal: minum madu, sayatan pisau bekam, dan terapi besi panas (Kay). Namun aku melarang umatku melakukan Kay. (HR. Bukhari)
Beliau juga bersabda,
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijaamah (bekam) dan al-fashdu (donor darah).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Minum madu, dapat diartikan secara luas sebagai upaya minum obat; Hijamah, dapat diartikan secara luas operasi dan; Kay, dapat diartikan pengobatan dengan penyinaran.
Lebih rinci, Nabi menjabarkan tentang pengeluaran (evakuasi) sampah dalam tubuh melalui 2 metode yaitu dengan hijamah (bekam) dan fashdu (donor darah).
Donor darah rutin memang banyak manfaatnya, di samping membuang "kelebihan" secara cepat, juga akan mengaktifkan sel-sel sumsum merah untuk memproduksi sel darah merah kembali.
Hanya saja, tidak semua kondisi orang dapat melakukan donor darah misalnya pada orang yang berat badan kurang, tensi rendah, Hemoglobin kurang dari 16, pasca sakit dan pasca minum obat apa pun.
ANJURAN BEKAM
Dari Ali bin Abi Thalib radhiallaahu ‘anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم احتجم وأمرني فأعطيت الحجام أجره
“Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam dan menyuruhku untuk memberikan upah kepada ahli bekamnya”
Dalam sebuah riwayat, dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya setiap kali Nabi shallallahu’alaihi wasallam melewati sekumpulan Malaikat pada waktu mi’raj, pada malaikat itu selalu berpesan, “Hendaknya engkau membiasakan diri melakukan al-hijaamah.”
Beliau juga mengatakan, “Jibril memberitahu padaku bahwa hijaamah merupakan pengobatan paling bermanfaat bagi manusia”.
Dalam kasus pasien yang hanya makan 2 suap namun kadar gulanya tetap tinggi, hal itu disebabkan oleh tingginya resistensi sel terhadap gula, sehingga sel akan menolak masuknya gula ke dalan sel dan membiarkannya di dalam plasma darah. Ketika diperiksa, tentu saja kadar gulanya akan tinggi. Di samping obat, diperlukan adanya proses evakuasi melalui bekam.
Keunggulan bekam:
1. Melancarkan peredaran darah
2. Membuang sampah dan toksin metabolisme
3. Mengganti sel-sel darah merah yang rusak dan aus selama proses metabolisme
4. Memacu terbentuknya imun tubuh, dengan melukai tubuh, sistem imun akan terprovokasi terbentuk dan akan melindungi tubuh dari patogen.
5. Melancarkan sirkulasi getah bening (kelenjar limfe) hingga ke perifer.
6. Membuang kelebihan gas dan air.
7. Merileksasi otot dan persendian.
8. Membuka jepitan syaraf sehingga mengurangi nyeri dan sensasi kesemutan.
9. Bekam dapat dilakukan pada saat sakit, misalnya pada saat nyeri pinggang hebat karena syaraf terjepit.
10. Bekam dapat dilakukan 1-3 kali sebulan, sedangkan donor darah hanya dilakukan 2 bulan sekali.
Mengingat banyak manfaat yang didapat dari bekam, ada baiknya bagi kita yang sudah berusia 40 tahun ke atas untuk menjalani minimal 1 kali dalam sebulan. Di samping tentunya untuk selalu medical check up setiap 3 bulan.
Wallohu a'lam bissowab
Leave a Comment