Mengenal masjid MIC simpang lima Sruweng yang berformat rest area bagi para musafir
Hingga saat ini, masjid ini menjadi tempat favorit bagi para musafir untuk berhenti menunaikan sholat, sembari beristirahat sejenak bersama sanak keluarga atau rombongan. Menjelang Iedul Fitri 1439 H lalu, area masjid MIC simpang lima juga digunakan sebagai Posko mudikmu aman dari LazisMu Kebumen. Posko dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap, seperti kamar mandi, tempat istirahat hingga posko kesehatan,
Dengan lokasi yang cukup strategis dan banyaknya pemudik serta musafir yang mampir ke area MIC, atas masukan Ketua Cabang muhammadiyah Sruweng H Tenggar Wardana, masjid MIC simpang lima di arahkan sebagai masjid yang difokuskan untuk melayani musafir, Pertimbangan lainnya karena di desa Jabres, letak lokasi masjid MIC tersebut berada, sudah ada masjid Nurul Islam sebagai basis kegiatan dakwah Ranting Muhammadiyah,
"Masjid MIC ke depan dikonsep oleh PCM Sruweng sebagai rest area dan sentra ekonomi PCM Sruweng. Selain itu area MIC juga akan dikonsep sebagai basis perkaderan. Untuk itu takmir masjidnya pun dipilih dari Angkatan Muda Muhammadiyah, dan Sdr. Maspuri mendapatkan amanah sebagai ketua takmirnya" jelas H. Tenggar,
Konsep Ketua PCM Sruweng itu bukan tanpa alasan. Terbukti bahwa jumlah jamaah di masjid yang baru seumur jagung ini, makin hari makin meningkat. Jika dilihat dari kapasitas masjid MIC, tidak terlalu besar, hanya 120-130 jamaah, namun untuk jamaah subuh dan maghrib masjid lebih sering penuh karena di waktu shalat tersebut banyak diisi oleh musafir. Sedangkan rata rata jamaah di luar dua waktu sholat tersebut, sekitar 20-30 jamaah laki laki dan 15 jamaah perempuan.
Yang cukup menarik dari masjid MIC simpang lima Sruweng adalah imam sholat untuk lima waktu diisi para imam-imam muda, sebagai bentuk kaderisasi dan pematangan imam bagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sruweng, "Dengan demikian, akan merangsang angkatan muda untuk terus memperbaiki bacaan dan menambah hafalan surat Al Qur'an, Saya melihat sebuah proses kaderisasi non-formal yang diharapkan bisa mematangkan dan menghasilkan kader imam yang baik di masa depan" papar Ketua PCM Sruweng.
Penuh kegiatan inovatif
Kegiatan seperti Jum'at berbagi dengan memberikan makan seusai shalat Jum'at bagi jamaah, ATM beras dengan menyediakan kotak sebagai tempat warga yang ingin menyumbang beras dan akan dibagikan kepada yang membutuhkan setiap dua bulan sekali, hingga nobar piala dunia di halaman masjid dengan menyediakan menu angkringan, Jamuan kopi dan teh hangat juga selalu disediakan takmir masjid khususnya ba'da shalat subuh, disertai kudapan ringan seperti getuk, serabi dan bubur kacang hijau bagi jamaah dan musafir, serta kegiatan pelatihan kultum bagi angkatan muda muhammadiyah.
"Alhamdulillah, dari ATM Beras, per 3 Agustus 2018 sudah terkumpul 200 Kg, dan dapat didistribusikan kepada 50 warga sekitar masjid" jelas H. Tenggar
Demikian liputan awal tentang Masjid MIC simpang lima Sruweng, seperti yang dilaporkan Ketua PCM Sruweng, H. Tenggar Wardani dan dr. H. Hasan Bayuni ketika dihubungi tim Portal Berita pdmkebumen.or.id
Leave a Comment